tumkongreler.com- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, Jens Stoltenberg, mengadakan kunjungan ke Korea Selatan (Korsel) dan Jepang pada Senin (30/1/2023) dan Selasa (31/1/2023).
Kunjungan ini di adakan saat hubungan antara aliansi itu memanas dengan Rusia terkait konflik Ukraina.
Di Seoul, Stoltenberg bertemu dengan Presiden Yoon Suk Yeol dan Menteri Luar Negeri Park Jin. Dalam rilis resmi NATO, ia membahas beberapa isu kerjasama dengan pejabat tersebut.
Baca:Dulu Ada Eddy Tansil, Geger Kini Kasus Indosurya Rp 106 T
“Dan ke depan, kita dapat melakukan lebih banyak hal bersama NATO dan Republik Korea termasuk untuk memperkuat upaya kita dalam pengendalian senjata global, menangani perlucutan senjata dan non-proliferasi, mengerjakan teknologi baru, meningkatkan pertahanan dunia maya kita, dan menjunjung tinggi tatanan internasional berbasis aturan,” ujarnya dalam konferensi pers resmi.
Stoltenberg kemudian juga membahas isu terkait Korea Utara (Korut) yang akhir-akhir ini sering meluncurkan uji rudal. Ia menyebut Negara Kim Jong Un itu telah menimbulkan ancaman besar bagi kawasan serta melanggar aturan internasional yang ada.
“Korut melanjutkan pola perilaku provokatif dan destabilisasi, termasuk uji coba rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya selama setahun terakhir, serta aktivitas dan retorika nuklir yang berkelanjutan.”
“Kami mendukung mitra kami dalam menyerukan Pyongyang untuk menghentikan provokasinya, dan sepenuhnya mematuhi hukum internasional,” tambah diplomat asal Norwegia itu.
Selain itu, Stoltenberg lalu mengarahkan indikasi bahwa Pyongyang telah memberikan bantuan kepada Rusia dalam perangnya di Ukraina. Ia menyebut Korut telah mengirimkan bantuan senjata kepada organisasi paramiliter Rusia, Wagner Group.
“Sebagai tanggapan, sekutu NATO dan NATO serta mitra kami di seluruh dunia, termasuk Korsel, mengutuk perang yang ilegal dan tidak dapat di benarkan ini. Dan kami telah memberikan bantuan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Ukraina,” paparnya lagi.
“Kita harus tetap mendukung Ukraina, selama di butuhkan. Karena jika Presiden (Rusia) Putin menang, pesan kepadanya dan para pemimpin otoriter lainnya adalah bahwa mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan melalui penggunaan kekerasan.”
Di Jepang, Stoltenberg juga menyatakan NATO akan terus memperkuat kemitraannya. Ia dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Fumio Kishida.
“Perang di Ukraina penting bagi kita semua, dan oleh karena itu kami juga sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Jepang, juga menggunakan pesawat dan kemampuan kargo,” kata Stoltenberg dalam pidato singkat setelah memantau Pasukan Bela Diri Jepang di Pangkalan Udara Iruma.