tumkongreler.com – Daihatsu Motor Co (Daihatsu) mengonfirmasi telah melakukan pelanggaran prosedur saat melakukan tes keselamatan atas 4 model yang dikembangkan Daihatsu. Mobil-mobil tersebut ditujukan untuk pasar internasional.
Dari keterangannya, ada empat model yang terdampak yakni Perodua Axia 2023, Toyota Vios (Yaris Ativ di Thailand dan pasar lainnya), satu model lain yang masih dalam pengembangan, serta Toyota Agya yang direncanakan diproduksi di Indonesia Juni 2023 untuk pasar Ekuador.
Baca : Buruh Blak-blakan Dukung Ganjar Maju Capres, Ini Alasannya
Lalu, apakah dengan skandal ini Daihatsu Indonesia membatalkan atau menunda produksi mobil kecil yang dulu tenar dengan segmen mobil ramah lingkungan dan terjangkau (LCGC) ini?
“Untuk model dimaksud tersebut belum diproduksi, menunggu arahan prinsipal,” kata Direktur Marketing and Corporate Planning Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani kepada CNBC Indonesia, Selasa (2/5/2023).
Meski demikian, dia menambahkan, tidak ada produk Daihatsu yang terdampak, sehingga konsumen tidak perlu khawatir dengan temuan skandal ini.
“Untuk Daihatsu yang dipasarkan di Indonesia tidak terdampak terhadap masalah ini. Jadi pelanggan tetap dapat menggunakan kendaraan Daihatsu dengan aman dan nyaman,” kata Agung.
Mengutip situs resmi Daihatsu, ada lebih dari 88.000 unit mobil yang terkena dampak skandal manipulasi uji keselamatan ini. Dan telah dipasarkan di Thailand, Malaysia, Negara-negara Kerjasama Teluk, dan Meksiko. Saat ini, pengiriman produk baru tengah dihentikan.
“Kami meminta maaf karena telah mengkhianati kepercayaan pelanggan kami dan pemangku kepentingan, dan telah menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang besar,” demikian pernyataan Daihatsu, dikutip dari situs resmi, Selasa (2/5/2023).
Seperti diketahui, Daihatsu adalah afiliasi Toyota di mana Toyota Motor Corp memiliki saham mayoritas atas Daihatsu.
Baca : Kabar Baik dari Hong Kong, Sah Ekonomi Keluar Bencana
Chairman Toyota, Akio Toyoda dengan keras mengkritik pelanggaran Daihatsu dan menyebutnya sebagai penghianatan kepada konsumen.
“Kesalahan Daihatsu menyangkut keselamatan, yang merupakan aspek penting pada kendaraan. Kami menganggap ini sebagai kesalahan yang tak bisa diterima dan merupakan penghianatan atas kepercayaan pelanggan kami,” kata Akio Toyoda.