– Pemerintah akan memberikan subsidi kendaraan listrik mulai Maret 2023. Ini diharapkan bisa mengurangi pengeluaran negara untuk impor minyak mentah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif meyakini negara juga bisa berhemat. Bahkan, hingga US$ 50 juta atau setara dengan Rp 757,7 miliar (asumsi kurs Rp 15.154 per US$).
“Kalau motor itu kan kita 120 juta unit lebih seluruh Indonesia. Kalau pakai satu liter (BBM) saja sehari, sama aja kita membakar crude oil 600 ribu barrel,” ungkap Arifin saat ditemui di gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, usai rapat dengan beberapa menteri, Senin (20/2/2023).
Baca : Breaking News! Biden Dadakan ke Ukraina, Ada Apa?
“Sehari itu, kali US$ 85 itu sudah hampir US$ 50 juta kita bakar,” tambahnya.
Arifin juga optimis Indonesia bisa mencapai target konversi motor listrik hingga 50 ribu tahun ini. Arifin menyebutkan dalam mencapai target tersebut, pihaknya akan membina bengkel yang ditunjukkan untuk mengkonversi.
“Tapi kita lagi mau coba membina bengkel-bengkel, nanti kerja sama dengan Pak Menteri Perhubungan untuk bisa mengembangkan bengkel-bengkel dan juga menerbitkan sertifikasi layanan kualitas standar, kualitas baik,” tambahnya.
Perlu diketahui, sejumlah menteri berkumpul di kantor Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan sore ini. Mereka antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Sementara itu, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengungkapkan insentif kendaraan listrik masih terus dibahas dan sedang dikaji oleh Kementerian Keuangan di bawah kepemimpinan Sri Mulyani. Kendati demikian, kata Jokowi, pemberian insentif terlebih dahulu akan disiapkan untuk motor listrik, mengingat masih terbatas ketersediaannya.
“Insentif masih dihitung terus oleh Kementerian Keuangan, berapa yang pertama untuk mobilnya dan berapa untuk motornya,” ujar Jokowi di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis lalu.
“Yang didahulukan akan motor dulu. Wong mobil-mobil listrik saya tanya mengantrenya ada yang setahun. Ada yang 2-6 bulan inden. Apalagi diberi insentif. Tapi dalam perhitungan dan kalkulasi nanti,” lanjut Jokowi.
Dalam membuka perhelatan Indonesia International Motor Show, Jokowi mengingatkan kalau tren dunia ke depan adalah kendaraan listrik. Kepala negara pun mengajak industri otomotif untuk mulai melihat tren ini.
“Dan sedikit demi sedikit untuk menggeser industrinya ke arah trend yang hampir semua negara saat ini ke arah itu. Dari combustion geser sedikit-sedikit ke mobil listrik,” ujarnya.