tumkongreler.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah melancarkan “balas dendam besar-besaran” atas perlawanan militernya.
Zelensky telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Moskow bermaksud meningkatkan serangannya di Ukraina setelah dua bulan kerusuhan yang membentang ke selatan dan timur. Meskipun tidak ada tanda-tanda serangan baru, sebagian besar pertempuran sengit terjadi di timur saat Rusia pindah ke Bakhmut, kota yang mereka anggap sebagai titik kunci untuk merebut wilayah Donbass yang berharga. .
Zelensky mengatakan bahwa serangan Rusia di timur belum berhenti meskipun banyak korban dari pihak Rusia. Itu diyakini sebagai penghalang keberhasilan Ukraina mengusir pasukan Rusia dari ibu kota, timur laut dan selatan selama konflik.
“Saya pikir Rusia benar-benar ingin balas dendam. Saya pikir mereka sudah memulainya,” kata Euronews Zelensky, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga: Putin Makin Beringas, NATO Siap Bangun ‘Perisai Udara Eropa’
Dalam beberapa minggu terakhir, negara-negara Barat telah menjanjikan ratusan tank modern dan kendaraan militer untuk mendukung tentara Ukraina dalam perjuangan untuk merebut kembali wilayah tersebut pada tahun 2023. Namun, pengiriman senjata ini hanya beberapa bulan, meninggalkan Kyiv untuk melanjutkan pertempuran di musim dingin.
Zelensky terus mendesak Barat untuk mempercepat pengiriman senjata yang dijanjikan ke Ukraina. Sementara itu, harapan Ukraina atas bantuan pesawat F-16 Amerika Serikat (AS) dalam perang melawan Rusia tampaknya telah terkubur.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia tidak akan mengirim F-16jet tempur ke Ukraina untuk membantu dalam perangnya dengan Rusia. Ia hanya “berjanji” mengunjungi mitra penting yang menjadi tetangga Ukraina, yakni Polandia.
“Tidak,” kata Biden saat ditanya wartawan Gedung Putih apakah dia setuju untuk mengirim pesawat.