tumkongreler.com – Menteri BUMN Erick Thohir menjawab permintaan terkait penekanan biaya penerbangan haji bagi jemaah Indonesia. Erick berjanji akan mengevaluasi biaya penerbangan pesawat Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai penyedia transportasi haji.
“Pada intinya kita kementerian BUMN mendorong selama kita bisa membantu para masyarakat kita yang naik haji,” kata Erick Thohir selepas rapat kerja dengan Komisi VI, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Erick menyebutkan akan mengusahakan kompensasi harga avtur. Ia tak ingin jemaah yang akan berangkat haji merasa terbebani lantaran harga yang tinggi.
“Nah sama juga konteks misalnya, kalau kita bicara penerbangan. Penerbangan itu kan sendiri harga avtur itu bisa juga dibantu kompensasi. Misalnya contoh apakah dari porsi SKK migas, itu kan ada kayak pajaknya, saya lupa. Itu kalau memang misalnya dibantu buat yang naik haji itu kan mengurangi harga avturnya,” tambahnya.
Baca : 1 Juta Barel Minyak RI Pesimistis Tercapai, Ini Penyebabnya
Erick menegaskan BUMN akan membantu semampunya. Namun, dia mengingatkan soal konsep business to business (B2B).
“Selama BUMN bisa membantu, kita terbuka kok tapi konteksnya B2B. Jangan sampai disalahkan ini ada apa-apa lagi, dan jangan juga sampai Garuda yang baru saja direstorasi ada penugasan lagi nih, nah sakit lagi,” ungkap Erick.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, meminta Menteri BUMN Erick Thohir segera menghitung ulang biaya transportasi haji yang ditawarkan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia.
“Sebagai anggota Komisi VI dari Fraksi Gerindra, karena ini memang instruksi ketua fraksi kami untuk menyampaikan ini langsung kepada Pak Menteri sebagai Pembina Garuda, untuk menghitung ulang, mengevaluasi ulang dan mengkaji ulang biaya ongkos transportasi haji yang ditawarkan Garuda, agar apa, agar bisa meringankan jemaah haji. Agar umat Islam yang 70% sulit itu, yang menabung rupiah demi rupiah puluhan tahun, bisa berangkat haji,” kata Andre.
Baca : Makin Panas! Tetangga RI Beri Warning ke China, Ada Apa Lagi?
Sebagai informasi, Kementerian Agama (Kemenag) baru-baru ini telah mengusulkan rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2023 mencapai Rp 98,89 juta.
Adapun rincian biaya yang dibebankan langsung oleh jemaah akan digunakan untuk membayar:
1) Biaya Penerbangan dari Embarkasi ke Arab Saudi (PP) sebesar Rp 33,98 juta;
2) Akomodasi Makkah Rp 18,77 juta;
3) Akomodasi Madinah Rp 5,6 juta;
4) Living Cost Rp 4,08 juta;
5) Visa Rp 1,22 juta;
6) Paket Layanan Masyair Rp 5,54 juta.
Dengan perhitungan diatas, maka dana yang ditanggung jamaah haji (Bipih) Tahun 2023 M sebesar Rp 69 juta. Calon haji harus membayar uang muka saat mendaftar haji jamaah sudah menyetorkan uang pendaftaran sebesar Rp 25 juta, kemudian jamaah perlu menambah pelunasan sebesar Rp 44 juta.