tumkongreler.com – Meski belum memiliki hubungan di plomatik dengan Israel, Arab Saudi di laporkan mulai membuka pintunya bagi warga negara dan investor dari negara Yahudi tersebut.
Keputusan ini di ambil saat Saudi berencana membangun kasino dan hotel di dua pulau di Laut Merah, yakni Pulau Tiran dan Pulau Sanafir. Untuk melakukan ini, Saudi ingin bekerja sama dengan investor Israel.
Kantor berita Globes Israel melaporkan bahwa Arab Saudi akan membuka pintunya bagi wisatawan Israel di dua pulau Laut Merah, Tiran dan Sanafir. Pulau itu sendiri nantinya akan terhubung dengan wilayah Mesir melalui sebuah jembatan.
“Arab Saudi akan mengizinkan warga Israel mendapatkan visa turis segera untuk mengunjungi pulau Tiran dan Sanafir yang akan menyediakan hotel dan kasino,” kata media Al Mayadeen. pada Minggu (29/1/2023). Pulau Tiran dan Sanafir sendiri di beli Arab Saudi dari Mesir pada 2016. Sebelumnya, Pulau Tiran di keluarkan berdasarkan Perjanjian Normalisasi antara Mesir dan Israel pada 1979. Meski tidak memiliki banyak harta, pulau ini di anggap penting karena menjadi pintu masuk ke Laut Merah dan Eliat, pusat kota.
Pada bulan Juni, Riyadh di katakan menarik minat investor di negara Yahudi itu untuk berinvestasi di wilayahnya. Direktur Kamar Dagang Israel Nirit Ofir mengatakan kepada Al-Monitorkantor berita bahwa perusahaan swasta di kedua sisi telah menempatkan Tel Aviv dan Riyadh dalam posisi ekonomi yang sulit. “Arab Saudi memperhatikan teknologi pertanian Israel dengan penuh minat, karena mereka dapat membantu Riyadh mencapai ketahanan pangan,” kata laporan itu.
Baca Juga: Cara China Curi Teknologi Amerika Terbongkar, Ternyata Begini
Awalnya, Arab Saudi melarang warga Israel memasuki wilayahnya dan tidak menjaga hubungan diplomatik dengan negara tersebut. Hal ini terkait dengan pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
Tetap saja, kedua negara akan berkomunikasi. Pada tahun 2020, di laporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan dengan Presiden Arab Saudi, Mohammed bin Salman(MBS).
Saat itu, negara tetangga Saudi seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain memutuskan untuk meningkatkan hubungan dengan Tel Aviv. Hal itu di lakukan melalui amnesti Amerika Serikat (AS) yang di pimpin oleh mantan Presiden Donald Trump saat itu.
Sementara itu, Arab Saudi saat ini sedang mengerjakan beberapa proyek besar di sekitar Laut Mediterania. Salah satunya adalah kota baru bernama NEOM.
Proyek-proyek besar ini pada akhirnya akan berupaya menarik warga internasional ke Arab Saudi. Pembentukan negara tersebut sejalan dengan Visi MBS 2030, yang menyerukan negara untuk mandiri dari pendapatan minyak.