Skip to content

Tumkong Reler

Berita Update Terkini

Menu
  • Home
  • Blog
  • News
  • Categories
  • About
  • Contact
Menu
tumkongreler.com

Amsyong! Rupiah Masih Melemah Sepekan Ini, Apa Pemicunya?

Posted on Desember 11, 2022

tumkongreler.com-Nilai tukar Rupee melemah terhadap dolar AS minggu ini. Meski mencatatkan kerja keras dua hari berturut-turut selama akhir pekan, ia tak mampu meningkatkan performanya selama seminggu. Menurut data tim riset CNBC, pendapatan Garuda meningkat 1,02% per minggu, meski dalam sebulan terakhir rupiah terlihat menguat 0,94%, sedangkan tahun lalu rupiah menguat menjadi 9,35. %

Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat, 12 September, rupee bisa mencatatkan penguatan 0,24% di pasar spot. Dolar AS, sekali lagi di bawah tekanan, memungkinkan rupee berfluktuasi.

Baca:Potrait Ngeri Krisis Inggris, Angka PSK Naik hingga Kelaparan

Penurunan Rupee terjadi karena Indeks Dolar AS turun lagi pada minggu perdagangan sebelumnya. Hasil jajak pendapat Reuters yang dilakukan antara 2 dan 8 Desember dari 84 ekonom memprediksi bahwa Fed (bank sentral AS) akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin minggu depan. Indeks dolar AS jatuh untuk hari kedua berturut-turut.

Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Fed yang moderat naik setelah beberapa kekecewaan dalam data ekonomi AS. Pada saat yang sama, asuransi pengangguran meningkat dan permintaan pinjaman rumah turun. Awal bulan lalu, Amerika Serikat mengumumkan bahwa tingkat penganggurannya adalah 3,7% pada bulan November, datar dibandingkan dengan bulan Oktober. Kepala ekonom Goldman Sachs Jan Hatsius mengatakan penjualan ritel akan turun 0,2% pada November dari bulan sebelumnya. Data Adobe juga menunjukkan bahwa ada penurunan penjualan sebesar 4% (year-over-year) selama malam diskon Black Friday terakhir November lalu. Dari komunitas, minggu ini ada kabar baik yang meliputi pasar keuangan. Diantaranya, Bank Indonesia (BI) mengumumkan pada Senin (12/7) bahwa cadangan devisa pada November meningkat dari $3,8 miliar menjadi $134 miliar. Kenaikan ini merupakan yang terbesar sejak Agustus 2021.

Peningkatan cadangan devisa pada November 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan bea, serta penerimaan devisa dari migas.

Selain itu, pada Oktober 2022, BI melaporkan pertumbuhan penjualan bulanan meningkat. RPI Oktober 2022 mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,3% (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 1,8% (mtm).

Dan setiap tahun juga mencatatkan pertumbuhan positif, seperti yang ditunjukkan RPI Oktober 2022 sebesar 202,7, pertumbuhan positif sebesar 3,7% (year on year). Namun, pertumbuhan ini lebih rendah dari 4,5% (year-on-year) pada bulan sebelumnya.

HKI yang terus meningkat dapat menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Indonesia bergantung 53% dari produk domestik bruto (PDB) pada konsumsi rumah tangga. Penurunan penjualan ritel mencerminkan pelemahan belanja pemerintah.

Pos-pos Terbaru

  • Bea Cukai Buka Suara Kirim Piala dari Jepang Bayar Rp4 Juta
  • Gonjang-Ganjing Credit Suisse Makan Korban Baru, Siapa?
  • Alert! Gempa Guncang Afghanistan, Warga Lari Baca Alquran
  • ‘Mati Suri’ 6 Hari Beruntun, Harga Batu Bara Naik 2%
  • Ada Tanda Krisis Berakhir, Wall Street Ditutup Hijau!
  • 5 Update Perang Ukraina: Xi Jinping Sebut Putin ‘Dear Friend’
  • Biasakan Menabung Sebelum Memulai Investasi, Kenapa?
  • Merapi Muntah Lava, Ini Kondisi Jalur Yogya-Semarang
  • Banyak Asuransi Goreng Saham Berujung Kolaps, IFG Buka Suara
  • Arus Mudik Tahun Ini Bakal Meledak, Bandara Siap?

Tentang Kami

Tumkongreler.com merupakan situs berita terupdate dan terkini. Dapatkan informasi tentang keadaan dunia sekarang hanya di tumkongreler.

©2023 Tumkong Reler | Design: Newspaperly WordPress Theme