tumkongreler.com-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan situasi kelistrikan Tanah Air pada 11 Desember 2022 dalam keadaan aman.
Kapasitas listrik negara itu sebesar 46,82 gigawatt (GW) dengan total beban 35,24 GW. Dengan demikian, masih terdapat cadangan aktif sebesar 11,58 GW atau sekitar 32,86%.
“Kalau terbelah menjadi 22 sistem tenaga utama, maka ada 19 sistem tenaga dalam kondisi normal, 3 sistem tenaga dalam keadaan siaga, dan tidak ada sistem tenaga dalam kondisi daya rendah,” ujarnya dalam ‘singkat kali ini. Sidang di Komisi VII, Selasa (14/12/2022).
Baca:Rusia Bisa Menang Lawan Ukraina Jika Pakai Senjata Nuklir
Seperti kita ketahui, masalah kelistrikan berlebih atau kelebih listrik masih mendera PT PLN (Persero). Hal ini merupakan efek dari prakiraan pertumbuhan ekonomi yang belum sesuai harapan, seiring terus bermunculannya perusahaan-perusahaan energi baru. Presiden Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menilai, pemerintah harus turun tangan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan membentuk kelompok diskusi privat tentang ketenagalistrikan, seperti yang pernah dilakukan pada 1999-2000. Fabby berharap keterlibatan pemerintah dalam negosiasinya dengan perusahaan listrik swasta Independent Power Producer (IPP) tidak hanya fokus pada penundaan jadwal kerja perusahaan. Tapi setidaknya, dia bisa memperbaharui kontrak Take atau Pay dengan menurunkan Capacity Capacity (CF) pembangkit.
“Negosiasinya di back up pemerintah, gak hanya menunda pembangkit tapi menurunkan take or pay-nya itu,” kata Fabby kepada CNBC Indonesia, Kamis (13/10/2022).
Pasalnya, tidak adil jika PLN harus membayar TOP sebesar 80% Capacity pembangkit. Paling tidak pemerintah dapat bernegosiasi untuk menurunkannya menjadi 60%, mengingat permintaan listrik masih lesu.
“Jadi ini harusnya perhatian Presiden gak hanya ngomong over capacity. Presiden harus bentuk tim ini negosiasi dengan IPP jadi yang dirubah itu klausulnya apalagi sekarang kita mau transisi energi mau kurangi PLTU,” kata dia.