tumkongreler.com – Generasi Z atau biasa disebut Gen Z menjadi kelompok warga Amerika Serikat (AS) yang paling sering berpergian ke luar negeri. Meski mereka masuk ke dalam kelompok masyarakat muda berpenghasilan rendah.
Mengutip data Morning Consult yang dilansir tumkongreler, selama periode 2022-2023 sebanyak 52% Gen Z berpergian tiga kali atau lebih ke luar negeri selama setahun, demikian juga kalangan millenial sebanyak 52%.
Sementara itu, hanya 41% dari Gen X yang berpergian ke luar negeri selama 3 kali atau lebih dalam setahun. Baby boomers bahkan hanya sebanyak 35% yang berpergian lebih dari tiga kali dalam satu tahun.
Baca : Rahasia Orang Tidak Pernah Kena Covid Terkuak, Ini Kata Ahli
Lindsey Roeschke, seorang analis travel and hospitality di Morning Consult mengatakan, fenomena ini terjadi karena berpergian ke luar negeri menjadi gaya hidup kalangan millenial saat ini.
“Singkatnya, mereka dibesarkan dalam masyarakat di mana perjalanan lebih diprioritaskan daripada generasi sebelumnya,” kata Lindsey.
Gen Z, kalangan masyarakat yang lahir pada periode 1997-2012, tidak seperti generasi sebelumnya, mereka tidak menunggu sampai memiliki pekerjaan bergaji tinggi atau tabungan untuk bepergian.
Sebaliknya, “mereka menemukan cara untuk memasukkannya ke dalam anggaran mereka sekarang,” menurut laporan Morning Consult tentang tren perjalanan Gen Z.
Hanya 11% Gen Z yang sering bepergian itu berpenghasilan US$ 100.000 atau lebih setiap tahun, menurut Morning Consult. Sebagian besar atau 61% berpenghasilan kurang dari US$ 50.000 per tahun.
Baca : Pesan Idul Fitri dari Raja Salman untuk Umat Muslim Sedunia
Namun bukan berarti Gen Z tidak memusingkan biaya perjalanan.
Dalam survei terhadap 4.000 siswa berusia 18 hingga 25 tahun, sekitar 76% menyebut biaya finansial sebagai masalah perjalanan terbesar mereka.
Survei yang diterbitkan pada Maret oleh perusahaan teknologi perjalanan Student Universe, menunjukkan hampir dua dari tiga Gen Z mencari opsi termurah saat bepergian, dan 46% mengharapkan bantuan keuangan dari orang tua mereka.
Mereka juga rela memotong pengeluaran lain untuk membiayai perjalanan, menurut sebuah survei yang diterbitkan pada bulan Maret oleh perusahaan media Gen Z, Student Beans.
Baca : Kudeta & Perang Saudara Sudan di Tengah Idul Fitri, Mencekam!
Dalam survei tersebut, 83% dari mereka mengatakan, mereka berencana untuk mengurangi pengeluaran yang tidak penting.
Data Student Beans menunjukkan pengeluaran rata-rata Gen Z per tahun untuk fashion sekitar 7%, teknologi 6%, dan makanan 12%, sementara pembelian perjalanan mereka melonjak menjadi 60%.
Berpergian menjadi pilihan bagi mereka untuk relaksasi. Sebelum melaksanakan perjalanan, mereka akan memanfaatkan teknologi digital seperti ponsel untuk mencari tempat tujuan liburannya, sembari mencari diskon sebelum memesan berbagai tiket perjalanan, tempat menginap, dan tempat rekreasinya.