tumkongreler.com – Grab menyebutkan jumlah driver-nya bertambah. Hal tersebut disebutkan saat laporan keuangan kuartal I-2023 belum lama ini dan saat ada kabar aplikasi ride-hailing kesulitan merekrut pengemudi baru.
Sebelumnya, sebuah penelitian dari mahasiswa doktoral London School Economics (LSE), Muhammad Yorga Permana menyebutkan ada banyak driver ojol yang ingin beralih profesi menjadi pegawai tetap. Alasannya terkait pendapatan yang terus mengalami penurunan.
Sementara itu, dalam pemaparannya Grab menjelaskan pertumbuhan pertambahan driver ojol tipis. Perusahaan menyoroti penambahan jumlah driver yang jadi fokus utama di segmen transportasi.
Grab mengatakan pertumbuhan jumlah driver-nya naik 10% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara jika dibandingkan akhir 2022, jumlahnya naik tipis 2%.
Kenaikan aktivitas pengemudi sebanyak 14% secara tahunan. Kenaikan yang merujuk pada waktu yang dihabiskan pada aplikasi hanya naik 3% dari akhir 2022.
Dari yang disampaikan Grab, waktu yang dihabiskan driver pada periode tiga bulan pertama 2023 sama seperti saat Juli hingga September 2023.
“Selama kuartal tersebut, kami fokus meningkatkan jumlah driver aktif sambil melakukan optimasi driver yang sudah ada agar bisa memenuhi permintaan yang tumbuh,” kata Grab dalam siaran pers perusahaan.
Penambahan jumlah driver itu, Grab mengklaim diikuti dengan kenaikan pendapatan per driver per jam. Rata-ratanya kenaikannya 14% per tahunnya dan 4% dari kuartal terakhir 2022.
Namun dalam kesempatan itu, Grab tidak menampilkan data yang membedakan aktivitas driver untuk layanan transportasi dan pengiriman makanan.
Sementara dalam bisnis pengiriman, terdapat penurunan transaksi pada gross merchandise value (GMV) sebesar 9%. Menurut Grab ini terjadi karena bisnis pesan antar makanan masih terkendala pembatasan aktivitas karena pandemi.
“Selain itu, waktu puasa Ramadan pada tahun ini ada di kuartal pertama, sedangkan tahun lalu pada kuartal kedua,” kata Grab.