tumkongreler.com – Perang Rusia di Ukraina masih terus terjadi. Dalam update terbaru, pertempuran masih sengit di sepanjang garis depan wilayah Ukraina pada Senin.
Sebagian besar pertempuran terkonsentrasi di sekitar kota timur Bakhmut. Setidaknya, menurut militer Ukraina, ada 16 pemukiman terdekat dibombardir musuh.
Ini terjadi setelah kepala kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, mengatakan pada Minggu bahwa mereka telah merebut desa Krasna Hora. Desa itu ada di tepi utara Bakhmut.
Hal ini juga didukung data lembaga pemikir AS, Institute for the Study of War. Di mana rekaman geolokasi memang menunjukkan pasukan Rusia telah merebut setidaknya sebagian dari desa tersebut meski klaim tersebut belum diverifikasi secara independen.
Selain kabar tersebut, berikut fakta-fakta lain yang terjadi menjelang satu tahun perang Rusia-Ukraina, mengutip tumkongreler International, Selasa (14/2/2023).
Baca : 10 Ekonom Percaya Suku Bunga Acuan Tetap, 2 Ogah
Elon Musk di Perang Rusia-Ukraina
Elon Musk membuat heboh di perang Rusia Ukraina.Ini terkait pembatsan penggunaan layanan internet satelit SpaceX oleh Kyiv yang telah menjadi bagian penting dari infrastruktur negara itu dalam menghadapi serangan Rusia sejak 24 Februari 2022.
Ini dimulai dari komentar oleh Presiden SpaceX Gwynne Shotwell minggu lalu, yang mengingatkan bagaimana perangkat keras dan layanan Starlink perusahaan harus digunakan dalam konflik Ukraina. Itu kemudian membuat mantan astronot NASA terkenal Scott Kelly meminta Elon Musk untuk memulihkan fungsionalitas penuh satelit Starlink.
“Pertahanan dari invasi genosida bukanlah kemampuan ofensif. Ini bertahan hidup,” katanya.
Namun, Musk menolak itu. Ia memberi balasan menohok di Twitter.
“Starlink adalah tulang punggung komunikasi Ukraina,”katanya.
“Tetapi kami tidak akan mengizinkan eskalasi konflik yang dapat menyebabkan Perang Dunia 3,” tegasnya.
Menurut laporan Times of London pada Maret 2022, Ukraina menjelaskan penggunaan Starlink untuk menghubungkan drone. Ini juga mengidentifikasi serta menghancurkan target musuh.
Zelensky Disebut Biang Keladi Perang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut sebagai “biang kerok” perang Rusia-Ukraina. Hal ini ditegaskan mantan Perdana Menteri (PM) Italia, Silvio Berlusconi.
Pemimpin sayap kanan itu mengatakan Zelensky-lah yang membuat invasi Rusia berlangsung hampir setahun. Dia mengatakan perang tidak akan pernah terjadi jika Zelenskyy berhenti menyerang dua republik otonom Donbass.
“Perilaku Zelenskyy sangat, sangat negatif,” kata teman lama dan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin itu, dikutip CNBC International.
Donbass memang menjadi wilayah konflik dengan sejumlah milisi pro Rusia, bahkan sejak perang kedua negara belum pecah. Banyaknya etnis Rusia menjadi salah satu penyebab.
Saat ini wilayah yang masih diakui sebagai kedaulatan Ukraina itu dianeksasi sepihak oleh Rusia. Pro Kremlin mengadakan referendum dan menyebut kemenangan Rusia.
Di saat yang sama, Berlusconi juga mengkritik PM Italia saat ini Giorgia Meloni karena bertemu dengan Zelensky. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak akan melakukan hal yang sama seandainya menjadi PM.
Baca : Ngeri! Xi Jinping-Presiden Iran Bertemu, Buat Nuklir Bareng?
NATO Peringatkan Ukraina
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan Ukraina. Ini terkait banyaknya amunisi yang habis jauh lebih cepat daripada yang dapat diberikan sekutunya.
Hal itu memberi tekanan pada industri pertahanan Barat.
“Perang di Ukraina menghabiskan banyak sekali amunisi dan menghabiskan persediaan sekutu,” kata Stoltenberg.
“Tingkat pengeluaran amunisi Ukraina saat ini jauh lebih tinggi daripada tingkat produksi kami saat ini. Ini menempatkan industri pertahanan kita di bawah tekanan,” tambahnya.
Menurut beberapa perkiraan, Ukraina menembakkan hingga 6.000 hingga 7.000 peluru artileri setiap hari. Itu sekitar sepertiga dari jumlah harian yang digunakan Rusia selama hampir satu tahun perang.
Sinyal Perang Baru Putin
Sementara itu, Stoltenberg jag memberi sinyal baru terkait sikap Putin soal perang. Ia mengatakan tidak ada tanda-tanda Putin sedang mempersiapkan perdamaian.
Ia malah memperingatkan hal lain. Bahwa serangan besar baru telah dimulai.
“Kami tidak melihat tanda apa pun bahwa Presiden Putin sedang mempersiapkan perdamaian,” kata Stoltenberg kepada wartawan.
“Yang kami lihat adalah Presiden Putin dan Rusia masih ingin menguasai Ukraina,” katanya.
“Kami melihat bagaimana mereka mengirim lebih banyak pasukan, lebih banyak senjata, lebih banyak kemampuan.”
Saat ini NATO tengah membahas kemungkinan jet tempur dikirim ke Ukraina. Ia memastikan hal itu tidak akan menjadikan NATO bagian dari konflik.
Perjanjian dengan JPMorgan Chase
Pemerintah Ukraina menandatangani perjanjian dengan JPMorgan Chase untuk membantu menasihati negara tentang ekonominya. Termasuk upaya pembangunan kembali di masa depan.
JPMorgan akan memanfaatkan operasi pasar modal utang, pembayaran, dan perbankan komersial serta keahlian investasi infrastruktur untuk membantu negara tersebut menstabilkan ekonomi dan peringkat kreditnya. Ini juga termais mengelola dananya dan memajukan adopsi digitalnya.
Baca : IMF Beri Peringatan Baru buat Warga Bumi, Kondisi Makin Ngeri
Minyak Rusia
Rusia berencana menjual lebih dari 80% ekspor minyaknya ke negara-negara yang disebutnya “ramah” pada 2023. Hal ini ditegaskan Wakil Perdana Menteri Alexander Novak.
Ini mengacu pada negara-negara yang belum memberikan sanksi kepada Moskow. Termasuk China dan India, juga akan menerima 75% produk minyak sulingan Rusia sambil terus mencari pasar baru.
Itu terjadi ketika ekspor gas Rusia turun 25,1% menjadi 184,4 miliar meter kubik (bcm) pada tahun 2022. Hal tersebut jauh di bawah 673,8 bcm gas yang diproduksinya.
Data refinitiv menunjukkan Senin bahwa ekspor produk minyak laut Rusia turun sekitar 10% dari 1-12 Februari dibandingkan dengan periode yang sama pada Januari. Ini sebagian karena embargo baru dan batas harga UE, yang mulai berlaku mulai 5 Februari.
China Kunjungi Rusia
Diplomat top China Wang Yi akan mengunjungi Rusia akhir bulan ini. Kunjungan dilakukan selama tur ke beberapa negara Eropa, kata kementerian luar negeri China.
Wang, direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis China, akan berada di Jerman untuk Konferensi Keamanan Munich akhir pekan ini. Setelah itu, dia akan mengunjungi Prancis, Italia, dan Hungaria.