tumkongreler.com- Dalam hidup, pasti kita dipertemukan dengan seseorang yang hidupnya penuh drama. Baik bagi anda untuk tidak berlarut terjebak dalam drama orang lain, namun bisa turut menyampaikan simpati.
Seorang psikolog dan terapis Dr. Scott Lyons menyatakan, dirinya telah menghabiskan 20 tahun berkutik dengan pasien yang penuh drama.
Salah satu pasiennya yang bernama Helen misalnya, mengaku sering mengidam drama. Helen bisa menciptakan narasi palsu yang akhirnya membuatnya marah kepada orang-orang.
Baca : Google Mendadak Mau Hapus Akun Gmail Akhir 2023, Ini Sebabnya
“Orang-orang seperti Helen tampaknya menyukai drama. Tapi ketika dilihat lebih jauh, orang tersebut sebenarnya sedang merasa sendirian dan putus asa untuk mengendalikan hidup mereka,” kata Scott dikutip dari CNBC International, Sabtu (20/5/2023).
Berikut adalah tujuh tanda-tanda seseorang yang kecanduan drama dan cara mengatasinya:
1. Mereka merasakan urgensi.
Ketika tidak ada rasa urgensi yang seakan-akan mengancam hidupnya, kadang bisa membuat orang penuh drama tersebut merasa hampa. Mereka pun menciptakan kehidupan yang dipenuhi dengan komitmen dan tenggat waktu.
Bahkan hal-hal duniawi dipenuhi dengan intensitas ini, sehingga tugas-tugas yang paling sederhana pun terasa berat dan nagi mereka.
2. Mereka menggunakan bahasa yang berlebihan
Mereka mungkin mencoba untuk mendapatkan perhatian Anda dengan menambahkan kata-kata yang terkesan lebay.
Misalnya, orang penuh drama lebih memilih kata ‘sangat jahat’ dari pada ‘jahat’ atau metafora seperti, “dia seperti tidak melihat saya, seakan-akan saya hantu atau semacamnya”, padahal orang itu hanya cuma ingin bilang bahwa dia diabaikan ole orang lain.
Dan, hanya untuk memastikan Anda memperhatikan, mereka akan melakukannya dengan gerakan dan ekspresi wajah yang dramatis.
3. Mereka perlu menjadi pusat perhatian
Orang-orang dengan kecenderungan drama jarang berada di balik layar, alias suka menajdi pusat perhatian. Mereka merasa kehidupan cenderung membuat mereka merasa penting.
4. Mereka menghidupkan kembali dan menceritakan kembali cerita dengan intensitas yang tidak perlu
Menceritakan kembali kisah emosional yang sama kepada audiens yang berbeda memungkinkan mereka untuk terus curhat. Mereka juga biasa menambahkan variasi pada situasi aslinya.
5. Mereka fokus pada elemen negatif atau menyenangkan dari kehidupan orang lain
Anda akan sering menemukan orang penuh drama termakan oleh apa yang terjadi dalam kehidupan orang lain. Kisah-kisah sedih bisa membuat mereka jatuh pada rasa kesedihan seakan-akan hal itu terjadi padanya.
6. Sibuk dan terjebak dalam dalam cerita mereka sendiri
Seperti bintang pertunjukan apa pun, mereka membutuhkan interaksi satu arah dari penonton, atau orang-orang yang perannya hanya menjadi saksi drama.
Mereka juga suka memberikan peran kepada pemeran lainnya. Dan jika rekan pemeran tidak menyampaikan dialog yang benar, kemungkinan besar akan ada masalah.
7. Mereka merasa kurang kendali
Ketidakmampuan mereka untuk mengontrol (atau memprediksi) dunia luar menyebabkan perasaan kewalahan, tidak berdaya, dan menjadi korban. Ini adalah sesuatu yang kita semua alami, tetapi ini dampaknya sangat besar bagi orang penuh drama.
Katakanlah Anda mengambil jalan keluar yang salah dari bundaran. Bagi banyak orang, ini adalah ketidaknyamanan atau kesalahan kecil. Tapi bagi pecandu drama, ini adalah bencana yang tidak adil yang menimpa mereka.
Berikut Beberapa Langkah Menghadapi Orang Penuh Drama dalam Hidup:
1. Membingkai ulang dan melunakkan respons Anda. Pikirkan dalam hati bawah mereka menunjukkan perilaku lebay ini karena mereka meminta untuk dilihat.
2. Perjelas apa yang anda bisa dengar dan tidak. Anda harus menetapkan batasan yang tegas namun ramah ketika seseorang mulai bercerita tentang drama kehidupannya.
3. Jauhkan diri Anda. Kadang, anda butuh ruang untuk mengembalikan energi dan perhatian Anda kembali ke diri Anda sendiri, ketimbang terlarut dalam drama yang dibuat ornag tersebut.