tumkongreler.com – PT PLN (Persero) terus melakukan inovasi dan transisi energi, demi mendorong percepatan pencapaian Net Zero Emission 2060. Salah satu hal yang dilakukan yakni melalui pengembangan ekosistem Electric Vehicle (EV).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan selain sektor kelistrikan, sektor transportasi juga punya emisi yang tinggi. Pada tahun 2020 emisi dari sektor transportasi mencapai 280 juta ton CO2e. Tanpa adanya intervensi, pada tahun 2060 emisinya akan mencapai 860 Juta ton CO2e per tahun.
“Untuk itu, satu-satunya cara menurunkan emisi di sektor transportasi adalah dengan mendorong peralihan kendaraan BBM ke listrik,” ucap Darmawan beberapa waktu lalu.
Dirinya membandingkan emisi antara kendaraan listrik dan kendaraan BBM. 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik. Emisi karbon 1 liter BBM sebanyak 2,4 kg Co2e, sementara emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 kg Co2e.
“Artinya menggunakan kendaraan listrik sudah mengurangi hampir 50 persen emisi karbon. Apalagi ke depan, pembangkit PLN akan berganti dari fosil ke EBT. Sehingga kendaraan listrik seluruhnya berasal dari listrik EBT yang emisinya nol,” tambahnya.
Darmawan menjelaskan pihaknya terus berupaya mengembangkan ekosistem EV melalui tujuh cara.
Pertama, PLN melakukan investasi ekosistem stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) secara mandiri maupun kerja sama skema _franchise_ dengan badan usaha lainnya, baik dengan sesama BUMN dan swasta.
“Kita bangun bersama fasilitas pengisian energi di setiap titik. Kita ajak berbagai pihak ikut membangun SPKLU dan SPBKLU di kantor-kantor, di mal, di rest area, pusat-pusat keramaian dan sebagainya. Dengan kolaborasi kami yakin, ini akan tumbuh bak jamur di musim hujan,” tuturnya.
Saat ini, PLN telah mengoperasikan lebih dari 569 unit SPKLU yang tersebar di 237 lokasi sudah terbangun.
Baca Juga: Awas Putin Marah! Zelensky ke AS, Dapat Hadiah Ini dari Biden
Kedua, PLN menghadirkan EV Home Charging yang memudahkan pemilik untuk melakukan pengisian daya di rumah dengan ekonomis. PLN menyediakan layanan Home Charging dengan Agen Tunggal Pemegang Merek, seperti Hyundai, Nissan, DFSK, Toyota, Wuling, Mitsubishi, Mercedez-Benz, GESITS, Viar, Unwinfly, dan Volta.
Ketiga, PLN juga menghadirkan diskon bagi pengguna Home Charging sebesar 30% dan harga spesial penambahan daya. Diskon ini bisa didapat sejak pukul 22.00 malam hingga 05.00 pagi.
Keempat, PLN berkolaborasi dengan BUMN lain dalam membangun rantai pasok EV Battery End to End melalui Indonesia Battery Corporation (IBC) yang terdiri dari konsorsium 4 BUMN yang bergerak pada sektor pertambangan dan energi.
Kelima, PLN menyediakan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk kendaraan roda dua. Sebanyak 7 unit SPBKLU tersebar di Jakarta (5 unit) dan Surabaya (2 unit).
Keenam, PLN berkolaborasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk sukseskan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Kerja sama ini menyediakan akses kredit ringan kepemilikan kendaraan listrik dan pengembangan SPKLU di Tanah Air. Adapun dalam hal ini, PLN bekerja sama dengan BNI, BRI, Bank BTN, dan Bank Mandiri.
Ketujuh, PLN meluncurkan EV Digital Services (EVDS), one stop service untuk pengguna kendaraan listrik. Ada beberapa fitur unggulan EVDS, seperti akses kebutuhan suku cadang maupun membeli langsung kendaraan listrik roda dua dan empat dari berbagai pabrikan.