Skip to content

Tumkong Reler

Berita Update Terkini

Menu
  • Home
  • Blog
  • News
  • Categories
  • About
  • Contact
Menu
www.tumkongreler.com

5 Fakta Terbaru Perang Rusia-Ukraina: Putin Sudah Kalah?

Posted on Februari 17, 2023

tumkongreler.com – Perang antara Rusia dan Ukraina hampir memasuki usia setahun. Namun hingga kini pertempuran belum juga mereda.

Berikut fakta-fakta lain yang terjadi menjelang satu tahun perang Rusia-Ukraina, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (16/2/2023).

Terbaru, tiga rudal milik Moskow telah menghantam fasilitas infrastruktur penting di wilayah Lviv, dekat perbatasan Polandia. Ini disampaikan kepala administrasi militer wilayah itu, Maksym Kozytskyi.

“Dalam semalam musuh melancarkan serangan rudal ke wilayah kami. Tiga rudal menghantam fasilitas infrastruktur penting,” katanya dikutip CNN International.

“Satu-satunya hal yang dapat saya klarifikasi adalah bahwa ini bukanlah fasilitas yang sangat penting untuk pasokan listrik di wilayah Lviv,” tambahnya.

“Terjadi kebakaran dan cepat padam. Karyawan berada di tempat penampungan. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.”

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Valeriy Zaluzhnyi, juga membenarkan. Ia mengatakan Rusia meluncurkan total 36 rudal jelajah berbasis udara dan laut, rudal udara-ke-permukaan yang dipandu dan rudal anti-kapal di Ukraina semalam hingga Kamis. 

Namun Zaluzhnyi mengatakan beberapa berhasil ditembak jatuh oleh Angkatan Bersenjata Ukraina. Antara lain 14 rudal jelajah dan rudal udara-ke-permukaan.

“Negara agresor, federasi Rusia, menembakkan rentetan rudal lagi ke infrastruktur kritis Ukraina,” tulisnya di Facebook.

“Dari pukul 01:40 hingga 03:45 pada 16 Februari, musuh meluncurkan rudal jelajah udara dan laut, rudal udara-ke-permukaan yang dipandu, dan rudal anti-kapal,” tambahnya.

“Pesawat strategis Tu-22M3 dan Tu-95ms masing-masing dari wilayah Kursk dan wilayah perairan Laut Kaspia, pesawat taktis Su-35 di sekitar Melitopol yang diduduki sementara dan pembawa rudal jelajah di wilayah perairan Laut Hitam digunakan di serangan.”

Baca : Raksasa Minyak Eropa Ini Cuan Besar Sampai Rp 69 Triliun!

Putin Sudah Kalah?

Rusia disebut Barat sesungguhnya sudah kalah perang. Ini tak hanya disampaikan pejabat Amerika Serikat (AS) tapi juga NATO.

“Rusia telah kalah,” kata Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley. “Mereka telah kalah secara strategis, operasional, dan taktis,” tambahnya.

Hal sama juga dikatakan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Putin, menurutnya, harus menyadari itu.

Ditegaskannya lagi Rusia dia tidak dapat menang. Ini pula menjadi dasar NATO untuk mengerahkan senjata dan amunisi ke pasukan Ukraina.

Mengutip analisis CNN International, sebenarnya ada beberapa hal yang mendasari pernyataan ini. Tujuan perangnya untuk menghancurkan kedaulatan Ukraina, merebut Kyiv, menggulingkan pemerintahan terpilih, membuktikan kekuatan Rusia dan memutuskan hubungan Ukraina dengan Barat telah menjadi bumerang.

“Rusia adalah negara paria dan ekonominya hancur karena sanksi internasional,” tulis media itu.

“Putin dicap sebagai penjahat perang. Dan jauh dari keterputusan dari Barat, Ukraina sekarang berada dalam posisi luar biasa sebagai negara klien NATO yang didukung oleh AS dan Eropa, yang kelangsungan hidupnya, bahkan jika ada kesepakatan gencatan senjata, mungkin akan membutuhkan dukungan Barat selama puluhan tahun,” tambah media itu.

Mengutip CNBC International, defisit anggaran Rusia pecah rekor hingga mencapai 1,8 triliun rubel Rusia (US$ 24,4 juta) pada Januari, dengan belanja negara tumbuh sebesar 58% dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, pendapatan negara tersebut turun lebih dari sepertiga.

Produksi industri dan penjualan ritel pada Desember turun secara tahunan, bahkan terburuk sejak pandemi Covid-19 pada awal 2020. Penjualan ritel anjlok sebesar 10,5% secara tahunan, sementara produksi industri menyusut 4,3% dibandingkan dengan November sebesar 1,8%.

Rusia memang belum melaporkan angka pertumbuhan PDB untuk Desember. Pengumuman pertumbuhan ekonomi rencananya baru akan diumumkan pada Jumat pekan ini.

Menurut Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan OECD, PDB Rusia turun setidaknya 2,2% dalam skenario kasus terbaik pada 2022 dan dapat memburuk hingga 3,9%. Bahkan, diperkirakan kontraksi tersebut akan berlanjut pada tahun 2023.

Baca : NATO & AS Dituding Sabotase Ledakan Kilang Minyak Rusia

Pasukan Belarusia Turun Gempur Ukraina?

Putin akan bertemu dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Jumat besok. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pertemuan itu akan berlangsung di kediaman resmi Putin di Novo-Ogaryovo di wilayah Moskow.

Hal sama juga dikonfirmasi Lukashenko melalui kantor berita negara Belarusia BELTA. Ia juga mengumumkan Kamis pagi selama konferensi pers dengan wartawan bahwa dirinya akan bertemu dengan Putin, 

Lukashenko adalah sekutu dekat rekan Rusia-nya dan kedua negara mempertahankan pengelompokan pasukan militer bersama. Rusia menggunakan wilayah Belarusia sebagai salah satu titik masuknya untuk menginvasi Ukraina pada tahun 2022.

Rusia juga telah menggelontorkan miliaran dolar untuk menopang rezim Lukashenko. Setelah pemilihan presiden yang curang pada tahun 2020 mengokohkan pemerintahan panjang Lukashenko, dia mempertahankan kekuasaan dengan bantuan Putin.

Ada kemungkinan pertemuan itu terkait kemungkinan diturunkannya pasukan Belarusia. Namun Lukashenko membantahnya. 

Ia mengatakan tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina kecuali Belarusia diserang. Ia juga menyebut Rusia tidak pernah meminta dirinya untuk memulai perang bersama di Ukraina.

“Kami adalah orang-orang yang damai, kami tahu apa itu perang dan kami tidak menginginkan perang,” kata Lukashenko.

“Tidak mungkin kami akan mengirim pasukan kami ke Ukraina kecuali Anda akan melakukan agresi terhadap Belarusia. Tapi jangan lupa Rusia adalah sekutu kami, secara hukum, moral, dan politik,” jelasnya.

Hubungan ‘Mesra’ Rusia-China

AS sepertinya khawatir hubungan Rusia dan China yang makin mesra. Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan AS memiliki kekhawatiran yang semakin besar tentang kemitraan antara China dan Rusia, serta dukungan diam-diam Beijing untuk invasi Moskow ke Ukraina.

Sherman menyebut China mencoba meningkatkan posisinya di komunitas internasional dengan mendekatkan diri dengan Rusia. Pada akhirnya, kata dia, Beijing mencoba membantu invasi Moskow di Ukriana.

Baca : Sederet Bukti Perang Rusia di Ukraina Jadi Senjata Makan Tuan

“Penilaian saya adalah China sedang mencoba untuk meningkatkan posisinya di komunitas internasional dengan mengatakan bahwa pihaknya bersedia menengahi dan yang mengerikan ini. Dan pada saat yang sama, mereka berkomitmen untuk kemitraan tanpa batas mereka dengan Rusia,” kata Sherman dalam sebuah acara di Brookings Institution.

“Dan tentu saja, kami memiliki perhatian dan kekhawatiran yang semakin besar tentang kemitraan itu dan dukungan RRT untuk invasi ini,” ujarnya.

Komentar Terbaru NATO

Sementara itu, NATO kembali berkomentar soal Ukraina. Duta Besar AS untuk NATO Julianne Smith mengatakan aliansi akan fokus untuk mendapatkan semua yang dibutuhkan pasukan militer Ukraina seraya mengharapkan semacam negosiasi dengan Rusia.

Smith menambahkan bahwa NATO tidak akan mundur ke Putin. Ia mengatakan akan melakukan segala yang kami bisa untuk terus menekan Moskow untuk mempengaruhi kalkulus strategisnya.

Pos-pos Terbaru

  • Bea Cukai Buka Suara Kirim Piala dari Jepang Bayar Rp4 Juta
  • Gonjang-Ganjing Credit Suisse Makan Korban Baru, Siapa?
  • Alert! Gempa Guncang Afghanistan, Warga Lari Baca Alquran
  • ‘Mati Suri’ 6 Hari Beruntun, Harga Batu Bara Naik 2%
  • Ada Tanda Krisis Berakhir, Wall Street Ditutup Hijau!
  • 5 Update Perang Ukraina: Xi Jinping Sebut Putin ‘Dear Friend’
  • Biasakan Menabung Sebelum Memulai Investasi, Kenapa?
  • Merapi Muntah Lava, Ini Kondisi Jalur Yogya-Semarang
  • Banyak Asuransi Goreng Saham Berujung Kolaps, IFG Buka Suara
  • Arus Mudik Tahun Ini Bakal Meledak, Bandara Siap?

Tentang Kami

Tumkongreler.com merupakan situs berita terupdate dan terkini. Dapatkan informasi tentang keadaan dunia sekarang hanya di tumkongreler.

©2023 Tumkong Reler | Design: Newspaperly WordPress Theme