Skip to content

Tumkong Reler

Berita Update Terkini

Menu
  • Home
  • Blog
  • News
  • Categories
  • About
  • Contact
Menu
www.tumkongreler.com

4 Ramalan Nasib Perang Rusia-Ukraina di 2023, Damai atau …

Posted on Desember 28, 2022

tumkongreler.com – Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi hingga saat ini. Meski telah sama-sama menggempur satu sama lain selama 10 bulan terakhir, belum ada tanda eskalasi akan berhenti.

Mendekati tahun 2023, beberapa analis militer mengungkapkan kemungkinan adanya perkembangan besar yang dapat terjadi dalam perang ini di tahun depan. Berikut skenarionya dikutip BBC News, Rabu (28/12/2022):

1. Serangan Besar Baru?

Direktur Asosiasi Institut Kajian Strategis Exeter Inggris, Michael Clarke menyebut Rusia tidak begitu mungkin untuk melakukan serangan besar saat ini. Tapi, Kremlin kemungkinan mempersiapkan gempuran baru pada musim semi di 2023.

“Kedua belah pihak membutuhkan jeda,” ujarnya.

Meski demikian, ia melihat Ukraina memang sedang semangat-semangatnya. Di sekitar wilayah Kreminna dan Svatove, Kyiv sangat dekat dengan posisinya sebelum serangan dimulai Rusia pada 24 Februari lalu.

“Kyiv akan enggan berhenti ketika ‘hadiah langsungnya’ begitu besar. Serangan Ukraina mungkin, bagaimanapun, berhenti di barat daya, setelah pemulihan Kherson,” tambahnya.

“Menyeberang ke sisi timur sungai Dnipro untuk menekan jaringan jalan dan kereta api Rusia yang rentan ke Krimea mungkin terlalu sulit. Tapi kemungkinan Kyiv meluncurkan serangan baru yang mengejutkan tidak pernah bisa dikesampingkan,” tambahnya.

2. Ukraina Menang?

Kemungkinan Ukraina menang disampaikan ilmuwan dan analis yang berbasis di Washington DC, Andrei Piontkovsky. Ia mengatakan ada dua faktor yang membentuk kesimpulan ini.

Pertama, yakni motivasi, tekad dan keberanian militer serta bangsa Ukraina secara keseluruhan. Yang lainnya adalah fakta bahwa, setelah bertahun-tahun ‘ditenangkan oleh seorang diktator Rusia’, Barat akhirnya tumbuh untuk menyadari besarnya tantangan sejarah yang dihadapinya.

“Harga yang kami bayar adalah uang. Sementara harga yang dibayar orang Ukraina adalah darah,” katanya merujuk pidato Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

“Jika rezim otoriter melihat bahwa kekuatan dihargai, kita semua akan membayar harga yang jauh lebih tinggi. Dan dunia akan menjadi dunia yang lebih berbahaya bagi kita semua,” tambahnya meniru bos NATO itu.

Waktu yang tepat dari kemenangan Ukraina yang tak terhindarkan, ujarnya lagi, akan ditentukan oleh kecepatan NATO mengirimkan paket senjata serbu militer baru (tank, pesawat, rudal jarak jauh). Ini mengubah permainan.

“Saya melihat Melitopol bisa saja menjadi titik pertempuran utama dalam beberapa bulan mendatang (mungkin berminggu-minggu). Setelah mengambil alih Melitopol, Ukraina akan dengan mudah pindah ke Laut Azov, secara efektif memutus jalur pasokan dan komunikasi ke Krimea,” ujar Piontkovsky.

Hal serupa juga disampaikan mantan panglima Angkatan Darat AS di Eropa, Ben Hodges. Menurutnya, Ukraina akan memenangkan perang ini.

“Hal-hal akan bergerak lebih lambat selama musim dingin, tetapi tidak diragukan lagi bahwa pasukan Ukraina akan lebih mampu mengatasi daripada Rusia karena semua peralatan musim dingin berasal dari Inggris, Kanada, dan Jerman,” katanya.

“Pada bulan Januari, Ukraina dapat memulai fase terakhir dari kampanye pembebasan Krimea,” tambahnya.

3. Kemungkinan Damai?

Menurut pakar Departemen Studi Perang King’s College London, Barbara Zanchetta, Presiden Rusia Vladimir Putin memang siap ‘menerima serangan Ukraina’ yang disokong Barat. Hal inilah yang menyebabkan konflik berkepanjangan.

“Musim dingin akan sulit karena serangan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina. Rusia akan mencoba mematahkan moral dan daya tahan populasi yang sudah hancur. Tapi ketahanan Ukraina terbukti luar biasa. Mereka akan berdiri teguh. Perang akan berlarut-larut. Dan seterusnya,” jelasnya.

Ia juga menambahkan prospek untuk negosiasi suram. Untuk kesepakatan perdamaian potensial, tuntutan inti dari setidaknya satu pihak perlu diubah. Tidak ada bukti bahwa ini telah terjadi, atau akan segera terjadi.

Baca Juga: Putin Terbitkan Dekrit, Rusia Setop Ekspor Minyak 5 Bulan

Lalu, terkait bagaimana perang berakhir, Zanchetta menyebut saat ini kunci itu berada pada kekuatan Rusia. Namun biaya perang yang membengkak bisa merusak tingkat komitmen elit politik Moskow.

“Perang masa lalu di mana salah perhitungan merupakan elemen penting, seperti Vietnam untuk AS atau Afghanistan untuk Uni Soviet, hanya berakhir seperti ini. Kondisi politik dalam negeri bergeser di negara yang salah perhitungan, membuat keluar pilihan terhormat atau tidak,” jelasnya.

4. Adu Taktik Tak Berujung?

Pakar militer yang berbasis di Israel, David Gendelman, mengatakan belum ada tanda-tanda akhir dari perang ini. Ia membeberkan beberapa hal terkait strategi yang bisa dimainkan Moskow dan Kyiv.

“Hanya sekitar setengah dari 300.000 tentara Rusia yang dimobilisasi sudah berada di zona pertempuran. Sisanya, bersama dengan pasukan yang dibebaskan untuk beraksi setelah penarikan Kherson, memberi Rusia kesempatan untuk melancarkan serangan,” paparnya.

Yang lebih mungkin adalah kelanjutan dari taktik saat ini, menurutnya, adalah penghancuran pasukan Ukraina di arah yang sempit seperti di area Bakhmut dan Avdiivka. Taktik yang sama juga dapat dilakukan di area Svatove-Kreminna.

“Melanjutkan penargetan infrastruktur energi Ukraina dan serangan lain di belakang Ukraina akan menyelesaikan strategi perang gesekan ini,” katanya.

“Pasukan Ukraina yang signifikan juga dibebaskan setelah Rusia mundur dari Kherson. Bagi mereka, arah yang paling berharga secara strategis adalah Selatan, ke Melitopol atau Berdyansk, yang bertujuan untuk memotong koridor daratan Rusia ke Krimea. Itu akan menjadi kemenangan besar Ukraina, dan itulah mengapa Rusia membentengi Melitopol,” jelasnya.

Meski begitu, hal ini masih menyimpan pertanyaan besar terkait berapa banyak pasukan Ukraina yang bebas dan tersedia untuk ofensif pada saat ini.

“Setelah lumpur membeku, kita akan mendapatkan jawaban atas pertanyaan ini. Dan jawaban ini akan membuat kita sedikit lebih dekat dengan bagaimana ini akan berakhir,” tandasnya.

Pos-pos Terbaru

  • Anak Buah Luhut Ungkap Awal Mula Singapura Mau Listrik RI
  • Wajib Tahu! 5 Fakta Mengejutkan Sritex yang Jarang Diketahui
  • Hore! Bansos Ramadhan Jokowi Meluncur Mulai Akhir Pekan Ini
  • Prabowo Bikin Senjata Serbu Mengerikan, Ini Penampakannya
  • 7 Drakor yang Aman Ditonton saat Puasa Ramadan
  • 15 Amalan Sunnah di Bulan Puasa, Yuk Tambah Pahala Ramadhan
  • Orang Terkaya ke-4 Dunia Ini Gak Mau Bicara Duluan di Rapat
  • Mengorek Telinga dan Ngupil Membatalkan Puasa? Cek Hukumnya!
  • Hasil Riset: Pekerja Bergaji Kecil Risiko Kematiannya Tinggi
  • Bos TikTok Blak-blakan Ngaku Bukan Orang China, Ada Apa?

Tentang Kami

Tumkongreler.com merupakan situs berita terupdate dan terkini. Dapatkan informasi tentang keadaan dunia sekarang hanya di tumkongreler.

©2023 Tumkong Reler | Design: Newspaperly WordPress Theme